7 Film Terbaik 2021 Wajib Ditonton, Untuk Menemani Harimu!

Sehabis tahun 2020 berakhir, banyak nana4d harapan mudah- mudahan kondisi dunia jadi lebih wajar baik tahun- tahun lebih dahulu, lebih tepatnya pulih dari pandemi.

Salah satu upayanya yakni dengan membuka kembali studio bioskop yang membuat kita dapat menyaksikan film- film yang sudah lama dinanti.

Terdapat banyak sekali, film terbaik pada tahun 2021, apakah kalian masih mengingatnya? Bila telah kurang ingat hendak film terbaik 2021, hingga kalian dapat mengingatnya kembali. Perihal ini sebab kalian dapat ikuti pembahasan terpaut film terbaik 2021, pada postingan ini.

Catatan Film Terbaik 2021

Postingan ini hendak membagikan saran nana4d sebagian film Hollywood terbaik dari tahun 2021. Grameds, penasaran apa saja film bagus yang bisa jadi belum pernah ditonton sebab pandemi? Berikut ulasannya!

1. THE LAST DUEL

Sudah jadi rahasia universal bila walaupun nana4d memperoleh pembahasan yang bagus, film ini hadapi kerugian di box office.

Dari budget yang menggapai US$100 juta, film ini cuma sukses memperoleh US$30 juta. Ridley Scott apalagi menghasilkan statement yang intinya merupakan generasi milenial sangat apatis serta cuma tergantung pada tren terbaru.

Lucunya, film karya Scott yang lain yang pula dirilis pada tahun 2021, House of Gucci, malah meraup banyak keuntungan walaupun pembahasan serta rating yang diberikan tidak lebih baik dari The Last Duel. Sementara itu,

The Last Duel ialah suatu film berjenis epik sejarah yang terasa sangat relevan dengan masa saat ini yang dilengkapi dengan visual mengesankan.

Tidak hanya itu, film ini pula menawarkan nana4d perspektif yang berbeda dan tidak memakai pengulangan dari resep film Scott lebih dahulu.

Tidak hanya plotnya yang ciamik, Grameds juga hendak dipuaskan dengan akting dari deretan aktor terkenal yang membintanginya, semacam Ben Affleck, Matt Damon, Adam Driver, sampai Jodie Comer.

2. C’ MON C’ MON

Bisa dikatakan bila C’ mon C’ mon nana4d ialah drama yang sangat manusiawi sekalian sangat simpel, alurnya mengalir dengan natural dari satu bagian ke bagian yang yang lain.

Film ini mengisahkan tentang ikatan paman dengan keponakan yang diperankan oleh Joaquin Phoenix serta Woody Norman.

Walaupun C’ mon C’ mon masih belum sukses“ memuaskan” segala penontonnya, film ini senantiasa jadi drama yang menyenggol secara emosional dengan naskah yang indah dan akting yang tidak butuh diragukan lagi dari para aktornya.

3. DUNE

Selaku novel karya Frank Herbert, Dune jadi salah satu novel yang dikira sangat susah serta tidak hendak sempat bisa diadaptasi jadi film semenjak novel ini dirilis pada tahun 1965. Apalagi, sutradara handal semacam David Lynch pula dikira kandas dikala berupaya mengadaptasinya ke layar cermin pada tahun 1984.

Pada bulan Februari 2017 kemudian, diumumkan bila Denis Villeneuve hendak mengadaptasi serta menyutradarai tipe Dune- nya sendiri. Sejujurnya, banyak yang merasa skeptis dengan ilham tersebit. Walaupun demikian, Villeneuve kembali menampilkan taringnya selaku sutradara yang berbakat.

Tidak hanya sukses mengendalikan visual yang mencengangkan dengan menggaet bermacam aktor ternama, Villeneuve pula mengambil opsi yang pas dengan membagi Dune jadi 2 bagian. Lewat film ini, Villeneuve pula menampilkan kalau dirinyaa betul- betul seluruhnya menguasai esensi cerita yang hendak di informasikan oleh Herbert.

Dune jadi film epik berjenis fiksi ilmiah yang dilapisi dengan bermacam komponen yang nyaris tidak terbatas. Tidak hanya itu, film ini sukses jadi pondasi yang lumayan baik untuk film berikutnya.

4. SPENCER

Semenjak keberhasilannya pada tahun 2016 dengan membuat film biopik menimpa Jacqueline“ Jackie” Kennedy, Pablo Larraín telah menuai banyak pujian dari kritikus film. Perihal tersebut disebabkan, Larraín sukses membuat film biopik yang menarik apalagi untuk orang yang tidak bahagia dengan film biopik sekalo juga. Pada tahun 2021, dia kembali merilis film menimpa tokoh yang bisa mengganti wajah dari Kerajaan Inggris selamanya.

Spencer memanglah diceritakan memakai metode yang tidak semacam umumnya yang buatnya jadi tidak mempunyai kesan membosankan, seperti film biopik yang lain. Film ini mempunyai tempo yang lumayan lelet dengan lebih memfokuskan pada benak Gadis Diana, dibanding dengan tindakannya.

Larraín tidak tertarik buat mengantarkan cerita yang bisa dengan gampang ditemui oleh siapa juga di halaman Wikipedia. Kebalikannya, dia berupaya masuk ke dalam kepala Gadis Diana dan menghasilkan seluruhnya lewat film ini. Biopik ini sukses ditafsirkan dengan baik oleh Kristen Stewart.

5. THE POWER OF THE DOG

Saat ini ini, lumayan susah untuk kita buat menyaksikan film koboi bermutu semacam Once Upon a Time in The West maupun The Good, the Bad and the Ugly. Untungnya, kita dapat menyaksikan film yang bagus di masa ini lewat The Power of the Dog.

Tidak semata- mata menyajikan adegan baku tembak, film ini pula menyajikan getaran psikologis di dalamnya. Dengan kata lain, The Power of the Dog tidak cuma ialah film koboi templat semacam apa yang dibayangkan oleh orang- orang pada biasanya.

Terdapat banyak teka- teki yang ditawarkan oleh film ini dengan plotnya yang meliputi bermacam tema lingkungan semacam seksualitas serta kesedihan. Tidak hanya plotnya, Grameds juga bisa menikmati akting yang mantap dari Benedict Cumberbatch, sinematografinya yang indah, dan latar musik yang menggugah.

6. LAST NIGHT IN SOHO

Edgar Wright jadi wujud utama di balik bermacam film ikonik bertempo kilat yang sarat hendak satire. Sebagian contohnya yakni: Shaun of the Dead
Hot Fuzz
Scott Pilgrim vs. the World.

Kendati demikian, kali ini Wright mengantarkan film berjenis berbeda, ialah suatu film horor- psikologis yang diperankan oleh Anya Taylor- Joy, Matt Smith, serta Thomasin McKenzie.

Last Night in Soho berlatar tempat di Kota London pada tahun 60- an, mengisahkan menimpa Sandie, seseorang perancang busana yang secara misterius dapat masuk ke masa tersebut serta setelah itu banyak bermunculan bermacam perihal janggal yang seram.

Berbeda dengan film- film lebih dahulu yang penuh dengan aksi, Last Night in Soho jadi film awal dari Wright yang terletak di luar zona amannya sekalian menawarkan pengalaman sinematik yang epik untuk siapa juga yang menikmatinya.

7. ZACK SNYDER’ S JUSTICE LEAGUE

Sehabis fans DC berjuang sepanjang bertahun- tahun di sosial media dengan mengangkut tagar#ReleaseSnyderCut, kesimpulannya mereka sukses memperoleh apa yang mereka mau. Film original Justice League yang lahir dari ilham Zack Snyder kesimpulannya dirilis oleh HBO Max pada tahun 2021.

Walaupun memiliki durasi 4 jam yang dipecah jadi 6 bagian, namun film ini betul- betul memuaskan rasa lapar dari fans setia Snyderverse yang sudah menjajaki cerita dari superhero DC ini semenjak masa Man of Steel.

Pastinya, film ini sangat pantas buat disaksikan kembali, mengingat ansambel aktor di dalamnya, visual yang hendak memanjakan mata, dan plot yang betul- betul fresh untuk suatu film yang diadaptasi dari novel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *